Anjuran Yang Terabaikan
Sudah menjadi hal yang biasa ketika ada seorang ingin menyampaikan sebuah pidato, khutbah, kajian, presentasi, atau semisalnya, ia mengawali semua materi yang ingin dipaparkan dengan terlebih dahulu memberikan muqoddimah. Ya, kalimat pembuka yang berisi anjuran syukur kepada Allah 'azza wa jalla yang dilanjutkan dengan bersholawat kepada baginda mulia Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Dan sering pula kita ketika mendengar muqoddimah ini kadang kurang perhatian atau pura² tak mendengarkan. Mungkin beranggapan ini bukan hal terlalu penting dan sudah menjadi kebiasaan hanya untuk formalitas belaka. Padahal pernahkah kita berfikir tentang kenapa seringnya kita diingatkan tentang hal ini (syukur)? Let's see. Kita pasti ingat kapan terakhir kali kita opname di RS, detail sekali kita mengingatnya. Tanggal, jam, lokasi kita ingat semua. Kita mungkin juga ingat betul kapan kita jatuh dari motor, kecelakaan misalnya. Tapi disebalik itu semua ingatkah kita akan nikmat sehat