Wasiat
Suatu siang waktu Indonesia, aku bertelepon dengan seorang kawan lama. Kawan main juga belajar sejak TK yang sekarang sedang menempuh studi di Kota Nabi, Madinah yang bercahaya. Ia seorang mahasiswa semester 3 tahun ini, fakultas hadits tepatnya.
Percakapan dimulai dengan bertukar kabar, berbagi cerita, dan tentunya akulah yang paling banyak bertanya, tentang aktifitas disana, suasananya, lingkungannya, dan serba-serbi kehidupan di Kota Nabi yang mulia, siapa sih yang ga pengin kesana, ziarah ke makam Baginda Mulia Rosulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم alangkah bahagianya bukan? Tentunya.
Obrolan santai berlanjut, mengalir begitu saja, hingga akhirnya aku berniat menyampaikan perihal uneg² yang selama ini menghantui diri ini, berniat mencari solusi dengan sedikit sharing dengan kawanku ini.
Di era teknologi yang semua informasi bisa dengan mudah diakses dengan ujung jari, akankah pemuda seperti kita, bisa selamat dari fitnah akhir zaman ini, itu yang jadi soalku.
Ia kemudian bertanya,
"Kau tahu kan, sumber dari apa yang kau gelisahkan saat ini?", Aku menerka-nerka "Mmm, yap, gadget yang setiap hari bersama kita ini bukan?"
Ia melanjutkan,
"Dan lagi, bagi pemuda yang singel ditambah godaan syetan dengan gejolak syahwat ada, maka fitnah yang berat itu ialah wanita", "Yap" aku sepakat.
Hening.
Kami saling diam.
Ooo, kemudian aku memberanikan bertanya,
"Apa karena itu semua kau tidak memliki satupun akun sosial media, kecuali WhatsApp (WA) saja?", "Ya," jawabnya
"Aku takut, aku berusaha meminimalisir godaan yang ditimbulkan dari itu semua, meskipun kau tahu kan? Ada banyak manfaat dan sangat banyak bahkan, manfaat yang bisa didapat dari sosial media jika kita bijak dalam menggunakannya". "Tapi itulah pilihanku", lanjutnya.
Diakhir, ia mewasiatkan untuk memperbaiki kualitas sholat kita, terus berdoa memohon keistiqomahan dalam ketaatan, karena ga ada yang jamin akhir hidup yang bagaimana yang akan kita rasakan nantinya, semoga khusnul khatimah adanya.
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Komentar
Posting Komentar