Ngomongin Pemuda

28 Oktober. Pasca pembacaan sumpah pemuda 1928, Indonesia kemudian selalu memperingati hari ini sebagai hari sumpah pemuda.

Kenapa pemuda?
_____
Beri aku 1000 orang tua, akan kucabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda akan ku guncang dunia (Bung Karno)

Pemuda sering dijadikan ikon semangat sebuah perjuangan. Tinta emas peradaban Islam juga bermula dari tangan² pemuda.

Runtuhnya tiran kedzaliman juga kesyirikan juga berkat peran serta pemuda.

(قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ)

Mereka (yang lain) berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.”

[Surat Al-Anbiya' 60]

Karena segenap kemampuan dan daya seorang manusia akan terkumpul saat usia muda, maka manfaatkan ia, jangan sia²kan

Yup, karena diantara derap perjuangan pembebasan Indonesia dari penjajah ya salah satunya peran serta para pemuda.

Dari berbagai daerah di Nusantara mereka mengikrarkan diri bersatu dalam tumpah darah, bangsa, dan bahasa, ialah Indonesia.

Tanpa persatuan, mungkinkah Indonesia merdeka kawan? Tanpa persatuan mungkinkah lawan bisa terkalahkan? Tanpa persatuan mungkinkah kedzaliman bisa diruntuhkan?

Bukan soal berapa jumlah kita, bukan soal seberapa kuat kita, bukan soal secanggih apa kita. Tapi ini soal persatuan. Bersatunya kita untuk sebuah visi mulia-ah yang akan menjadikan mimpi² itu jadi nyata.

Kebaikan yang tak terencana akan dikalahkan dengan kejahatan yang terencana. Maka bersatulah!.

Sejarah peradaban Islam telah banyak melukiskan peran² heroik para pemuda kaum muslimin dalam memperjuangkan Islam.

Ada Usamah bin Zaid (18 y.o) saat itu ia sudah diangkat menjadi panglima perang dalam misi pembebasan Syam. Sebelumnya ia berusaha menawarkan dirinya sebagai prajurit dalam Perang Khandaq saat berusia 15 th. Ia yang ngerasa kurang tinggi berusaha berdiri tegap supaya Rosulullah mampu melihatnya dan terpilih menjadi prajurit. Walhasil akhirnya beliau diperbolehkan ikut perperang.

Ada Abdullah bin Umar (13 y.o). Ibnu Umar bersama al-Barra’ datang kepada Nabi Saw seraya meminta agar diterima sebagai prajurit. Saat itu Rasulullah Saw menolak kedua pemuda kecil itu.
Tahun berikutnya, pada Perang Uhud, keduanya datang lagi, tapi yang diterima hanya Al-Barra’. Pada perang Al-Ahzab (Khandaq) barulah Nabi Saw menerima Ibnu Umar sebagai anggota pasukan kaum Muslimin (Shahih Bukhari).

Keren bukan main, sahabat² muda Rosulullah صلى الله عليه وسلم ini. رضي الله عنهم أجمعين.

Lalu apa yang bisa kita berikan untuk Islam diusia saat ini guys? Ga usah minder, apapun passion kamu, dakwah Islam selalu butuh peranmu.

Yang doyan kulineran, bisa jadi sie konsumsi acara pengajian. Yang jago ngebut dijalanan, bisa jadi "joki" antar jemput ustadz pengisi kajian. Yang hobi petualang, bisa jadi pemandu tadabbur alam tahunan.

Apapun hobi kamu, alihkan ia buat dakwahmu. Biar hobi ngga sekedar hobi tapi juga penuh arti. Berpahala lagi. Hhehe.

Ohiya, ada pesan penting buat anak muda. Anak muda biasanya punya ambisi yang kuat, cita yang tinggi dan ego yang besar. Biasanya jika semua potensi itu semua tidak dilandasi dengan bijak malah berbahaya. Maka pentingnya kita menjalin komunikasi yang baik dengan generasi tua. Meminta nasehat dan saran dari mereka. Meminta arahan dan bimbingan dalam menentukan langkah selanjutnya. Agar setidaknya kita bisa meminimalisir kesalahan yang terjadi akibat kecerobohan kita.

Dr. Salim Segaf Al Jufri mengatakan "Kita senang anak muda memimpin. Tapi anak muda yang punya ihtirom (rasa hormat). Bukan anak muda yang menganggap generasi tua seperti kapal tua yang mau tenggelam." Peradaban Islam menantimu hey anak muda✊, bergeraklah atau tergantikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awwalussanah | babak baru

Muda Berani

Momentum dari Rembang