Dear my Future!

Masa depan memang misteri. Teka-tekinya selalu mengusik setiap hati yang berlebihan dalam memikirkannya. Bayang-bayangnya selalu menghantui setiap langkah. Hingga sesekali langkah ini melambat, tersendat, bahkan terhenti karenanya. Disinilah peliknya.
Apa yang kita harapkan dimasa depan memang belum sepenuhnya milik kita bukan? Tapi bukankah kita diperintahkan untuk bercita-cita, mengimpikan, bahkan berusaha untuk mewujudkan.

Okelah kita punya impian, cita-cita, dan sejuta harapan. Tapi coba tengok kembali, impian apa yang kau harapkan itu? Cita-cita apa yang sedang kau usahakan saat ini. Sehingga, segala potensi dan tenagamu habis terkuras hanya untuk memikirkannya. Untuk kebahagiaan sesaat, kesenangan pribadi, atau balas dendam akan masa lalu burukmu.

Sadarlah kau! Segala yang mengusik hati dan pikiranmu akhir-akhir ini adalah karena kau terlalu banyak membandingkan dirimu dengan orang lain, yang tentu punya jalan cerita hidup yang berbeda. Kau mengira
"enak ya jadi dia",
"kayaknya bahagia banget tuh orangnya",
"coba aku diposisi dia, bakal nyaman dah",
dan segala statement lainnya yang bikin kau melemah, dan berkhayal akan sesuatu yang tak seharusnya. Energimu habis, pikiranmu terkuras, fokusmu hilang, dan akhirnya kau tidak mendapat apapun dari itu semua. Ngenes bukan?

Oke, saatnya ambil cermin. Coba kau berkaca dan lihat dirimu dalam-dalam. Inikah kamu yang dulu ingin berjuang menyelesaikan studi hingga tingkat sekian-sekian, inikah kamu yang punya gagasan cemerlang memajukan masyarakat sekitar, inikah kamu yang dulu berambisi untuk pergi ke negri ini-itu untuk berburu ilmu. Ingatkah itu? Masihkah itu terpatri dalam dirimu kawan?

Jangan sampai itu semua, yang kalau dilihat memiliki dampak manfaat yang lebih luas, kabur, terkubur dan terlupakan begitu saja. Jangan karena kau sibuk memandingkan diri, kau lupa dengan misi mulia itu semua. Hingga akhirnya kau tak dapat apa-apa. Teruslah berjalan. Tingkatkan lagi fokusmu dalam mencapai misi mulia itu. Tak perlu khawatir dengan capaian teman-temanmu saat ini, setiap insan punya waktu terindahnya sendiri.

Allah Yang Maha Mengetahui sudah meng-cover semua kebutuhanmu dimasa depan. Tugasmu adalah memaksimalkan peran sebagai manusia mulia. Mengisi hari penuh taat pada-Nya. Dan semua itu akan indah pada waktunya. Percayalah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awwalussanah | babak baru

Muda Berani

Momentum dari Rembang